Sabtu, 29 Desember 2012

-Pertama kali-



Buat kamu yang ada disana...
          Malam ini aku menulis sebuah tulisan buat kamu. Seiring gerimis malam ini, aku mulai memainkan jemariku di atas buku dan pena, sambil ngebayangin wajah kamu, bibir merah mu, mata bulat mu,  manis deh...
          Ngak lain dan ngak bukan tulisan ini cuma buat kamu, tapi sayang aku belum tau nama mu saat itu. Tapi kayanya asyik kalau bisa kenalan. Asyik kalau bisa berbincang denganmu, kalaupun di izinkan aku akan dengan asyik menyayangi dan mencintaimu.
          Menghela nafas panjang, mengumpul nyali, berharap dapat berbicara atau hanya sekedar menyapa saja. Tapi sayang nyaliku tak terlalu besar untuk melakukan itu.Sore itu terasa sangat indah, walaupun kamu tak memperhatikan aku, tapi aku selalu mengikuti gerak gerikmu, sambil sesekali mencuri pandang ke mata mu yang bulat dan bibir merah mu itu saat kita pertamakali bertemu.
        
  Haaaaaaaaaah...
          Malam ini hanya bisa dimembayangkan wajah mu diantara alunan lagu “My Memory” milik Ryu, diiringi sayup- sayup suara rintik hujan yang bersentuhan dengan genteng bangunan ini. Meskipun tidak menghasilkan melodi yang seirama, tapi cukup mewakilkan isi hatiku malam ini. Kangen, bahagia, kecewa, semua menyatu didada, membuat sesak.
          Galau mungkin cuma kata ini yang mewakiliku, menggalaukan apa yang tidak perlu digalaukan. Mengangenkan apa yang tidak perlu dikangenkan. Membahagiakan apa yang tidak perlu dibahagiakan. Mengecewakan apa yang tidak perlu dikecewakan. Menambah sesak.
          Coretan kata- kata ini saja yang dapat mengurangi rasa sesak ini, membuat tenang, mengurangi kegalauan. Meskipun tulisan ini hanya sekedar koleksi pribadi. Seperti lagu ini, mungkin kau akan menjadi My memory saja di hati ini.
Buat kamu yang ada disana...
          Maaf kalau aku belum bisa menyapamu, tapi dalam hati aku selalu memuji mu. Kurasa memang tidak ada yang kebetulan didunia. Kurasa semua telah diatur oleh-Nya. Dalam skenario hidup. Tapi sesekali aku berfikir ini adalah kebetulan sekali. Kamu datang bersama teman mu, aku memperhatikanmu, dan ternyata aku mulai menyukaimu.
          Sudah terlalu sering aku menyukai orang pada jumpa pertama seperti saat ini, mungkin lebih tepatnya kagum atas keindahan makhluk tuhan yang satu ini. Ku harap rasa ini bisa hilang dengan cepat, hanya dalam hitungan hari.
          Seminggu setelah kita bertemu hari itu, semua kehidupan ku mulai berubah, semangat baru, cahaya baru, semua menjadi baru. Tapi hanya satu yang tetap, rasa kangen ingin bertemu dengan mu.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar