“Aku suka kopi
loh”, ungkapmu sambil tersenyum pada ku memecah keheningan kita. Aku hanya
tersenyum, entahlah bagaimana aku merespon pernyataan mu itu. Jujur baru sekali
ini aku merasa sebegini canggung terhadap cewek. Terakhir kali aku merasa
canggung saat aku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Enah kalau
berada di dekat cewek pasti aku langsung gemetar dan paling ngak keringat
dingin tambah ngak bisa ngomong. “Aku suka berpetualang tau”, sahutmu lagi
sambil tersenyum padaku.
“Heheheehe... aku ga terlalu suka,
tapi aku sering kok berpetualang, pengennya sih backpack keliling jawa seru
banget kan ya ?”, jawabku.
“Asik ya ?, naik gunung juga asik loh”
Kami berdua pun tertawa. Entah apa
yang ada di pikiran ku hingga aku begitu menyukaimu saat tertawa dan tersenyum.
Kopi ini sehangat senyuman dan tawamu, kopi ini juga sehangat tatapan mata mu.
Suara wajan bapak tukang nasi goreng
di samping kosan inipun turut meramaikan keindahan malam ini. Walaupun malam
ini tanpa bintang dan bulan ditambah rinai gerimis, aku sudah cukup bahagia
ditemani bayang senyummu di otak ini.
Lama kota ini tak diguyur hujan yang
sangat indah seperti sekarang, terakhir kali adalah satu tahun yang lalu, saat
aku menyukai seseorang yang lain.
Tak cantik memang, tapi ia sama
sepertimu, menghangatkan. Menghangatkan setiapku melihatnya, menghangatkan
jiwa. Tak banyak wanita yang menghangatkan, menghangatkan sepertimu. Ibuku,
kamu, dan dia dulu, tiga wanita yang sangat menghangatkan ku.
Sampai sekarangpun bila ditanya kenapa
aku bisa begitu mencintai kalian, aku tak akan mampu menjawab kecuali kaliam
menghangatkanku.
Dia dulu sangat menghangatkan, hingga
dia berubah begitu beku sampai dingin. Seperti es, bahkan lebih beku dari itu. Lelah,
bosan, hingga tolol ku dibuatmu. Lelah hati menunggu hatimu, bosan rasaku
mencintaimu, hingga tolol ku berbuat karenamu.
Dipenghujung rasa ini denganmu,
akhirnya kau datang membawa secangkir harapan. Maaf, aku sudah terlalu haus
hingga tak mau lagi untuk minum dari cangkir manapun.
Hanya sakit sampai saat ini yang dapat
terutara bila melihat fisikmu, dan mendengar suaramu saat ini.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar