Rabu, 02 Januari 2013

Lu dan gue

Jujur saya agak risih mendengar kata ini bila di ucapkan oleh selain orang  jakarte. Tadi sore saya buka FB untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 3 hari ini. Saya orang kalimantan utara, tepatnya di Tarakan, otomatis teman fb saya mayoritas penduduk sana. Saat lihat beranda FB saya, terliahatlah orang yang saya kenal update status pake kata gue.

Shit. agak risih ngelihatnya. Apakah bagian dari kemunafikan, atau bagian dari metamorfosis gaya bahasa, dari aku ke gua. Sudah lama saya ingin mengkritisi ini dan membahas bersama mereka.





Terkadang kita memang membutuhkan sebuah perubahan. Tapi apakah perubahan seperti ini ?

Pernah suatu ketika seseorang ngetwit dengan bahasa yang dielu-guekan dan itu adalah teman satu SMA saya. Saya balaslah seperti ini "Bah tembuni di Tarakan aja sok pake elu gue", lalu dia balas "Terserah ku bah". Kemudian dia langsung unfollow saya.

Beginikah nasih anak muda jaman sekarang. Kita punya bahasa sendiri bah geng, baiknya kita gunakan bahasa kebanggaan kita sendiri. Memang ini hal yang cukup aneh bila saya kritisi, tapi menurut saya ini hal yang cukup krusial jika dibiarkan terus menerus.

Sebelumnya saya mohon maaf kepada orang yang statusnya di jadikan contoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar